Online Learning Kini Menjadi Kebutuhan Utama Bagi Perguruan Tinggi di Era Pasca Pandemi
Online Learning Kini Menjadi Kebutuhan Utama Bagi Perguruan Tinggi – Pandemi COVID-19 telah mengubah tatanan dunia, termasuk pendidikan. Dampaknya, perguruan tinggi di seluruh dunia termasuk Indonesia, harus beradaptasi dengan metode pembelajaran berbasis daring seperti e-learning. E-learning adalah pembelajaran inovatif berbasis digital yang bertujuan untuk menyajikan pembelajaran secara personal, terbuka, interaktif, dan menarik.
Menurut riset dari The Conversation, memprediksi bahwa e-learning mungkin menjadi norma baru di perguruan tinggi Indonesia pasca pandemi. Survei tersebut melibatkan 682 responden dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta dari pulau Jawa, Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, Maluku, dan Papua.
Pada survei ini, mayoritas responden (94%) mengapresiasi keputusan perguruan tinggi untuk mengimplementasikan pembelajaran online selama pandemi. Mereka menilai bahwa kualitas dosen dan fasilitas yang tersedia cukup memadai untuk sistem online learning. Hampir 60% responden menilai kualitas online learning setara dengan kelas biasa dan tujuan pembelajaran dapat tercapai meski secara daring.
Selain itu, mayoritas responden berpendapat bahwa setidaknya 50-75% dari total mata kuliah dapat disampaikan melalui e-learning. Hasil ini menunjukkan bahwa e-learning memiliki peluang besar untuk menjadi metode pendidikan utama di masa depan pendidikan tinggi Indonesia.
Rekomendasi Peningkatan Kualitas Online Learning Pasca Pandemi
Berdasarkan survei terbaru, ada tiga hal penting yang disarankan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran daring setelah pandemi, antara lain:
1. Membekali Dosen dengan Keterampilan Metode Pembelajaran Interaktif
Respons responden terhadap pembelajaran daring menunjukkan bahwa mereka merasakan kurangnya interaksi dengan dosen. Metode penyampaian materi yang satu arah menjadi salah satu kelemahan dalam pembelajaran daring.
Salah satu temuan dari riset Helena Rodrigues dari ISCTE, University Institute of Lisbon di Portugal pada 2019 berpendapat bahwa solusinya adalah dengan merubah desain pembelajaran. Dengan demikian, pembekalan dosen dengan keterampilan membuat desain pembelajaran yang interaktif menjadi suatu prioritas.
2. Membekali Dosen dengan Keterampilan Teknis dalam Menggunakan Fasilitas Online Learning
Penggunaan fasilitas online learning yang semakin berkembang dan variatif memerlukan pemahaman yang mendalam dari dosen untuk memastikan kelancaran dalam penyampaian materi. Universitas berperan penting dalam memberikan pelatihan teknis kepada dosen dalam penggunaan fasilitas online learning.
Pelatihan teknis tersebut meliputi pengenalan sistem manajemen pembelajaran daring (learning management systems (LMS), peralatan konferensi digital, kuis daring, dan materi pembelajaran interaktif. Kemampuan dalam manajemen kelas daring, pengaturan waktu, pembagian kelompok secara daring, penilaian karya, penyeleksian materi kuliah online juga sangat diperlukan.
3. Peningkatan Fasilitas Online Learning
Manajemen universitas harus memastikan kualitas dari fasilitas online learning yang ada. Namun, keterbatasan akses dan konektivitas menjadi penghambat dalam pelaksanaan e-learning. Hal ini membutuhkan peran serta dari penyedia jaringan dan perusahaan telekomunikasi.
Riset terbaru dari Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) menemukan adanya kesulitan akses jaringan dan teknologi di beberapa provinsi di Indonesia yang menjadi penghambat dalam proses belajar daring. Pada masa depan, pendidikan yang semakin bergantung pada internet memerlukan dukungan dari pemerintah dalam mengatasi masalah akses dan infrastruktur teknologi.
Dalam upaya menghadapi era pendidikan yang baru ini, Civitas LMS menawarkan fasilitas lengkap yang mampu mendukung realisasi online learning menjadi metode pendidikan utama di masa depan. Platformnya memfasilitasi interaksi antara dosen dan mahasiswa, penyampaian materi, hingga pelaksanaan evaluasi dan penilaian.
Selain itu, Civitas LMS juga membantu mendampingi dosen dalam penggunaan teknologi e-learning melalui antarmuka yang ramah pengguna dan fitur-fitur yang intuitif. Ini membantu dosen untuk tidak hanya menjadi pengajar, namun juga menjadi mentor dalam pembelajaran daring.
Sumber:
This post has already been read 2034 times!