Penelitian menjadi salah satu pilar utama dalam dunia perguruan tinggi, di samping pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat. Bagi dosen, kegiatan penelitian tidak hanya menjadi bagian dari pengembangan keilmuan, tetapi juga berkontribusi langsung terhadap solusi berbagai permasalahan nyata di masyarakat dan dunia industri. Salah satu skema penting dalam hal ini adalah Skema Penelitian Terapan.
Apa Itu Skema Penelitian Terapan?
Skema Penelitian Terapan merupakan kelanjutan dari penelitian dasar yang fokus utamanya adalah menghasilkan model atau purwarupa (prototype) yang dapat didaftarkan sebagai kekayaan intelektual. Skema ini sangat penting dalam mendorong hilirisasi hasil riset dosen agar dapat dimanfaatkan langsung oleh masyarakat maupun dunia industri.
Skema ini tertuang dalam Buku Panduan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dari Kemendikbudristek, dan menjadi salah satu prioritas dalam pendanaan penelitian di perguruan tinggi.
Karakteristik Skema Penelitian Terapan
Berdasarkan sumber resmi dari Buku Panduan Penelitian, karakteristik dan aturan dari skema ini dibagi menjadi beberapa poin penting:
1. Luaran Penelitian, Dana, dan Jangka Waktu
- Luaran: Minimal satu model atau satu purwarupa yang bisa didaftarkan sebagai kekayaan intelektual.
- Dana: Maksimum Rp500.000.000 untuk luaran purwarupa, dan maksimum Rp250.000.000 untuk luaran model.
- Jangka waktu: Maksimal 1 tahun.
2. Persyaratan Pengusul
- Ketua pengusul minimal memiliki jabatan fungsional Lektor.
- Memiliki SINTA Score Overall minimal 500 (untuk saintek) dan 150 (untuk soshum/seni).
- Telah memiliki hasil penelitian yang relevan dan dipublikasikan sebagai first author atau corresponding author.
- Berasal dari perguruan tinggi dengan klaster mandiri, utama, madya, atau pratama.
- Tim minimal terdiri dari 3 orang, salah satunya berasal dari perguruan tinggi yang sama dan memenuhi syarat sebagai ketua.
- Wajib memiliki mitra (industri, UMKM, komunitas) dengan dukungan in cash atau in kind, dibuktikan melalui surat pernyataan mitra.
3. Format Usulan Proposal
- Ditulis dalam Bahasa Indonesia sesuai KBBI.
- Mengikuti kerangka pikir yang logis dan sistematis.
- Menggunakan sitasi dan referensi sesuai dengan pedoman (tercantum di Lampiran Buku Panduan).
- Dokumen format proposal dapat diunduh melalui laman resmi BIMA: https://bima.kemdikbud.go.id/
Mengapa Skema Penelitian Terapan Penting?
Skema ini memungkinkan hasil riset tidak hanya berhenti di jurnal ilmiah, tetapi bisa dilanjutkan menjadi produk yang berdampak nyata bagi masyarakat. Baik dalam bentuk teknologi tepat guna, kebijakan publik, model intervensi sosial, hingga purwarupa produk komersial yang bisa dimanfaatkan oleh industri.
Lebih dari itu, skema ini juga memberikan peluang bagi dosen untuk:
- Meningkatkan rekam jejak penelitian melalui kekayaan intelektual.
- Memperkuat kolaborasi dengan mitra industri.
- Mendukung pengembangan inovasi berbasis riset.
Kesimpulan
Skema Penelitian Terapan merupakan salah satu jalur penting bagi dosen untuk membawa hasil riset ke ranah implementatif dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Dengan pendanaan, dukungan mitra, dan fokus pada luaran yang konkret, skema ini menjadi jembatan antara dunia akademik dan kebutuhan nyata di lapangan. Dosen diharapkan dapat memanfaatkan skema ini secara optimal, bukan hanya untuk pengembangan karier, tetapi juga demi kemajuan ilmu pengetahuan dan kontribusi nyata kepada bangsa.
Sumber:
- https://duniadosen.com/skema-penelitian-terapan/
- https://duniadosen.com/karakteristik-skema-penelitian/
- Buku Panduan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat – Kemendikbudristek