
Dampak Ekonomi Covid-19, Tantangan Manajemen Organisasi dan Profesionalisme Kerja
Dampak Covid-19 Terhadap Ekonomi dan Bisnis
Sejak pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada bulan Desember 2019, virus corona atau covid-19 kemudian menyebar secara masif ke berbagai penjuru dunia kemudian ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Maret 2020.
Tercatat hingga tanggal 12 April 2020 jumlah kasus positif terinfeksi corona di seluruh dunia sebanyak 1.781.127 orang, diantaranya sekitar 108.994 orang meninggal dunia. Sebagaimana berbagai negara lainnya, Indonesia juga harus menghadapai permasalahan yang sama, dari data Resmi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia terdapat 4.241 kasus positif dan korban meninggal sebanyak 373 orang, diduga jumlahnya bisa lebih banyak lagi karena berbagai sebab tidak semua kasus positif terinfeksi dan korban meninggal terdata secara akurat.

Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk meminimalisir penyebaran covid-19 yang lebih masif, mulai dari sosialisasi cara pencegahan penularan covid-19 kepada masyarakat, himbauan untuk tetap di rumah saja, menerapkan social distance dengan tujuan mencegah rantai penularan virus corona, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan lain-lain.
Konsekuensinya berbagai kegiatan dihimbau untuk dilakukan di rumah saja, seperti belajar di rumah, ibadah di rumah dan kerja di rumah Work From Home (WFH). Walaupun hal tersebut belum bisa diterapkan secara total karena ada banyak jenis kegiatan yang tidak dapat dilakukan dari rumah saja. Perkembangan ini tentu saja memiliki dampak yang besar pada perbagai aspek kehidupan manusia, dan salah satu sektor yang mengalami pukulan cukup berat adalah sektor ekonomi Indonesia, sebagaimana kajian PAS SOLVING tentang Dampak Corona Terhadap Ekonomi dan Bisnis Indonesia di bawah ini.

This post has already been read 31834 times!