Dukung kampus batasi penyebaran virus Corona, Suteki dan DNA berikan layanan penggunaan eStudy (e-learning) untuk perguruan tinggi.
Sabtu, 14 Maret 2020, tiba-tiba saya dihubungi oleh beberapa kampus yang berlokasi di Jakarta dan Bandung. “Pak, implementasi full e-learning di kampus kami akan kita percepat. Demi mengantisipasi Virus Corona menyebar di lingkungan kampus perkuliahan tatap muka ditiadakan, diganti dengan kuliah online menggunakan e-learning. Bantu support kami ya pak”
Dengan masih agak kaget saya jawab “Siap pak, in syaa Allah”. Tak berapa lama kemudian menerima telpon dan WA dengan pembahasan yang kurang lebih sama dari beberapa kampus di Jakarta dan Bandung.
Dukung kampus batasi penyebaran pandemi virus Corona, Suteki dan DNA berikan layanan penggunaan eStudy (e-learning) untuk perguruan tinggi
Sebenarnya pengembangan eStudy (e-learning) sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelumnya karena perkembangan kebutuhan kampus di era industri 4.0, apalagi pemerintah sangat mendukung dan menganjurkan sistem pembelajaran online di institusi pendidikan. Aplikasi eStudy yang dikembangkan Suteki saat ini sedang tahap ujicoba implementasi di 5 kampus guna mendapatkan feedback dari praktisi (dosen dan mahasiswa) untuk penyempurnaan fitur-fiturnya, dan direncanakan awal semester depan baru akan digunakan untuk sistem perkuliahan full online ataupun blended learning.
Namun kondisi darurat membuat masa ujicoba eStudy dengan jumlah user terbatas harus diakhiri lebih cepat, hanya sampai masa UTS saja. Selanjutnya langsung akan digunakan full kuliah online untuk semua perkuliahan. Ini mempertimbangkan kampus akan kesulitan melakukan kuliah pengganti jika masa penghentian kuliah tatap muka berlangsung cukup lama.
Bagi perguruan tinggi ataupun sekolah yang telah memiliki dan biasa menggunakan aplikasi e-learning dengan cepat bisa beradaptasi dengan perkembangan situasi terbaru terkait pembatasan aktivitas keramaian untuk pencegahan virus Corona, namun akan menjadi problem dan dilema bagi kampus yang belum memiliki dan belum terbiasa menggunakan sistem perkuliahan online.
Menyikapi kondisi tersebut, PT Suteki Karya Nusantara (Suteki) dan PT Data Nusantara Adhikarya (DNA) yang telah bekerjasama dalam pengembangan aplikasi eStudy, sebuah aplikasi e-learning yang didisain dapat terintegrasi dengan Sistem Informasi Akademik 4.0 (SIAKAD 4.0), sepakat akan memberikan layanan penggunaan eStudy bagi perguruan tinggi yang belum memiliki e-learning sendiri.
Layanan yang diberikan mencakup:
- Penggunaan aplikasi eStudy
- Cloud Server
- System Administrator
- Migrasi data dari format data yang telah ditentukan
- Konsultasi penggunaan aplikasi eStudy
- Memperoleh rekap data kehadiran, nilai quiz/UTS/UAS dari aplikasi eStudy
Syarat :
- Mengisi form pengajuan penggunaan aplikasi eStudy di suteki.co.id
- Melampirkan surat permohonan penggunaan eStudy yang telah ditandatangani salah seorang pimpinan instansi perguruan tinggi
Layanan ini diprioritaskan untuk perguruan tinggi di wilayah Indonesia yang terdampak penyebaran virus Corona seperti Jakarta, Bandung, dan lain-lain. Suteki dan DNA mencoba memberikan layanan semaksimal mungkin hingga batas kemampuan maksimal aplikasi eStudy dan server yang tersedia. Apabila kapasistas server kami tidak cukup lagi untuk mengakomodir kebutuhan kampus, kami menyarankan agar kampus melakukan penyewaan cloud server sendiri atau iuran bersama kampus lain untuk penyewaan cloud server.
Semoga aplikasi eStudy sudah cukup tangguh digunakan untuk berbagai dinamika dan keperluan aktivitas perkuliahan online kampus, sehingga kegiatan belajar mengajar tetap dapat berlangsung dengan baik walaupun dalam keadaan yang kurang kondusif.
Lebih dari itu, semoga kita semua selamat dari bencana wabah penyakit corona maupun wabah penyakit lainnya, tidak panik dan tidak kehilangan rasa kemanusiaan yang dapat menimbulkan bencana lainnya yang lebih buruk, semoga badai segera berlalu. Semoga seluruh penjuru dunia, khususnya Indonesia dapat melalui periode sulit ini dengan baik.
Kepada Allah kita berharap dan berserah diri.
Bandung, 15 Maret 2020
Devid Hardi
This post has already been read 6541 times!