Program Riset Prioritas 2026: Strategi Nasional Perkuat Inovasi dan Kolaborasi Perguruan Tinggi

Program Riset Prioritas 2026: Strategi Nasional Perkuat Inovasi dan Kolaborasi Perguruan Tinggi

Jakarta — Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) resmi meluncurkan Program Riset Prioritas Tahun Anggaran 2026 pada Selasa (21/10) di Auditorium Graha Diktisaintek, Jakarta.

Program strategis ini bertujuan memperkuat ekosistem riset nasional yang kompetitif, kolaboratif, dan berdampak langsung pada kemajuan masyarakat dan pembangunan bangsa.

Acara peluncuran ini dihadiri oleh:

  • Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Prof. Brian Yuliarto
  • Wakil Menteri Kemdiktisaintek
  • Dirjen Riset dan Pengembangan M. Fauzan Adziman
  • Para pimpinan perguruan tinggi dari seluruh Indonesia
  • Kepala LLDIKTI Wilayah I–XVII
  • Peneliti dan dosen berbagai bidang ilmu

Riset sebagai Motor Inovasi Nasional

Dalam sambutannya, Menteri Brian menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar riset tidak hanya berhenti menjadi dokumen ilmiah:

“Kolaborasi menjadi kunci agar hasil penelitian tidak berhenti di meja laboratorium, tetapi benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat dan perekonomian nasional,”
— Prof. Brian Yuliarto

Senada dengan itu, Dirjen Risbang menekankan bahwa riset harus menjadi budaya akademik yang berkelanjutan, bukan sekadar pemenuhan kewajiban administratif.

Tiga Pilar Utama Program Riset Prioritas 2026

Program ini dirancang untuk membangun ekosistem riset yang menyeluruh dari hulu ke hilir, dengan fokus pada tiga pilar berikut:

1. Bina Talenta

Penguatan kualitas SDM peneliti dan dosen, termasuk mendorong keterlibatan mahasiswa pascasarjana dalam penelitian strategis.

2. Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat

Penelitian harus lebih aplikatif, menjawab kebutuhan nyata masyarakat dan daerah.

3. Hilirisasi Riset dan Kemitraan

Mendorong implementasi hasil penelitian melalui kolaborasi dengan industri, pemerintah, dan komunitas pengguna inovasi.

Dukungan Pendanaan Lebih Besar untuk Dampak yang Nyata

Pemerintah menyiapkan alokasi pendanaan lebih dari Rp3 triliun dari APBN untuk mendukung riset prioritas di seluruh Indonesia.

Pendanaan difokuskan pada 8 sektor industri strategis nasional, yaitu:

  1. Keamanan
  2. Kesehatan
  3. Energi
  4. Maritim
  5. Pertahanan
  6. Manufaktur
  7. Keadilan sosial
  8. Digitalisasi industri

Pendekatan riset akan menggabungkan problem-based research dan academic excellence, sehingga hasilnya memiliki utilitas tinggi sekaligus tetap unggul secara akademik.

Dorong Kolaborasi dan SDM Peneliti yang Berkelanjutan

Peluncuran program ini juga mempertegas komitmen pemerintah dalam pengembangan talenta riset nasional:

  • Mahasiswa pascasarjana akan semakin banyak dilibatkan dalam penelitian strategis
  • Peneliti muda akan mendapatkan ruang untuk berkembang
  • Perguruan tinggi didorong memperkuat kemitraan riset lintas lembaga

Berbagai direktorat di lingkungan Ditjen Riset dan Pengembangan juga memaparkan arah program terkait:

  • Direktorat Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat
  • Direktorat Hilirisasi & Kemitraan
  • Direktorat Bina Talenta Penelitian dan Pengembangan

Menuju Ekonomi Berbasis Pengetahuan

Program Riset Prioritas 2026 menjadi langkah besar Indonesia menuju kemandirian inovasi yang lebih terstruktur dan berkelanjutan.

Seperti disampaikan Menteri Brian:

“Kami ingin menjadikan riset sebagai motor penggerak ekonomi berbasis pengetahuan sekaligus sumber inspirasi bagi inovasi bangsa.”

Dengan program ini, perguruan tinggi dan peneliti nasional diharapkan siap memperkuat kontribusi nyata bagi daya saing global Indonesia.

Sumber Resmi

Kemdiktisaintek. (2025). Peluncuran Program Riset Prioritas Tahun Anggaran 2026.
https://kemdiktisaintek.go.id/kabar-dikti/kabar/kemdiktisaintek-luncurkan-program-riset-prioritas2026-dorong-kolaborasi-dan-inovasi-nasional/

Kenalan dengan Suteki Technology

Suteki adalah mitra ideal transformasi digital perguruan tinggi sejak tahun 2004, yang telah dipercaya oleh lebih dari 150 perguruan tinggi berlangganan, dan digunakan oleh 1.000+ kampus di seluruh Indonesia, termasuk aplikasi gratis.

Solusi Andalan dari Suteki:

🔹 SIAKAD 4.0 – Sistem informasi akademik terintegrasi
🔹 Civitas LMS – Manajemen pembelajaran daring
🔹 Civitas PMB – Penerimaan mahasiswa baru online
🔹 Open Feeder – Sinkronisasi data ke Neo Feeder
🔹 E-Library – Perpustakaan digital kampus
🔹 E-Office – Pengelolaan surat dan dokumen digital

Izinkan kami bantu kampus Anda mengoptimalkan ekosistem Perguruan Tinggi Anda.

Isi Formulir Demo Sekarang dan tim kami akan menghubungi Anda untuk sesi demo gratis sesuai kebutuhan kampus Anda.

Related Posts

Artikel Terbaru
Join our newsletter to stay updated