Program Kampus Merdeka yang menjadi tonggak transformasi pendidikan tinggi sejak 2020 kini mengalami perubahan penting. Mulai 2025, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) secara resmi mengubahnya menjadi Kampus Berdampak.
Perubahan ini bukan hanya soal nama, melainkan juga arah kebijakan yang menekankan pentingnya hasil nyata dari pelaksanaan Merdeka Belajar. Fokusnya kini bergeser dari sekadar partisipasi menjadi kontribusi nyata dan terukur terhadap mahasiswa, institusi, dan masyarakat.
Apa Alasan Perubahan Ini?
Plt. Dirjen Dikti Ristek Kemendikbudristek, Prof. Nizam, menyebut bahwa perubahan ini dilakukan agar program-program MBKM tidak hanya menjadi kegiatan seremonial atau administratif, tapi benar-benar membawa dampak konkret.
“Bukan sekadar kebebasan belajar, tetapi kebebasan yang menghasilkan sesuatu. Jadi kita ingin menggeser menjadi kampus yang berdampak,” ujar Nizam, dikutip dari Tempo.co (2024).
Indikator keberhasilan MBKM ke depan tak lagi difokuskan pada jumlah mahasiswa yang terlibat, melainkan pada kualitas luaran: apakah program tersebut berdampak terhadap kesiapan kerja, inovasi, atau penyelesaian masalah masyarakat?
Apa yang Dimaksud dengan Kampus Berdampak?
Kampus Berdampak menekankan pada:
- Relevansi pembelajaran dengan dunia nyata
- Luaran program yang bisa diukur dan dirasakan langsung
- Kolaborasi yang kuat antara kampus, dunia usaha, dan masyarakat
- Proyek nyata yang menuntut keterlibatan aktif mahasiswa dan dosen
Contohnya, magang bukan hanya tentang “ikut bekerja”, tapi harus menghasilkan kontribusi seperti menyelesaikan masalah bisnis. KKN bukan hanya sekadar hadir di desa, tetapi membawa solusi nyata seperti digitalisasi UMKM atau pemberdayaan masyarakat berbasis data.
Implikasi bagi Perguruan Tinggi
Untuk mendukung perubahan ini, kampus perlu melakukan berbagai penyesuaian, di antaranya:
- Menyusun kurikulum adaptif yang mendukung kegiatan MBKM berdampak
- Menyiapkan sistem evaluasi berbasis output dan luaran
- Meningkatkan kapasitas dosen dalam membimbing mahasiswa ke proyek nyata
- Memperkuat kerja sama dengan pemerintah daerah, industri, dan komunitas
Pemerintah juga akan menyediakan sistem pendukung seperti platform teknologi, pendanaan yang lebih terarah, hingga bimbingan implementasi di lapangan.
Penutup
Kampus Berdampak adalah langkah lanjutan dari semangat Merdeka Belajar: lebih terukur, lebih berorientasi pada hasil, dan lebih menjawab tantangan nyata. Dengan pendekatan baru ini, diharapkan lulusan perguruan tinggi Indonesia tidak hanya memiliki ijazah, tapi juga portofolio kontribusi yang membanggakan.
Sumber:
- Tempo.co. (2024). Alasan Kementerian Pendidikan Tinggi Ubah Program Kampus Merdeka Jadi Kampus Berdampak. Diakses dari https://www.tempo.co/politik/alasan-kementerian-pendidikan-tinggi-ubah-program-kampus-merdeka-jadi-kampus-berdampak-1334435