Operator Harus Tahu! Tips pelaporan PDDIKTI capai 100%
Mencapai 100% pelaporan PDDikti diharapkan menjadi tujuan utama setiap perguruan tinggi di Indonesia. Pencapaian ini menjadi tolak ukur efektifitas sistem pengelolaan data yang diterapkan oleh perguruan tinggi. Namun, tidak sedikit kampus yang masih mengalami kesulitan dalam mengoptimalkan pelaporan tersebut.
Inilah kenapa, penting untuk memahami dan menerapkan strategi yang tepat dalam proses pelaporan. Kali ini, kita akan membahas sejumlah tips efektif yang dapat membantu perguruan tinggi mencapai target pelaporan PDDIKTI hingga 100%. Artikel ini diharapkan menjadi panduan yang membantu Anda menjalankan proses pelaporan dengan lebih efisien.
Sebelum kita membahas tips untuk mencapai pelaporan PDDikti yang optimal, penting untuk memahami mengapa beberapa perguruan tinggi mengalami kesulitan dalam hal ini. Beberapa faktor yang seringkali menghambat antara lain status kegiatan mahasiswa yang belum diatur, program studi non-aktif yang belum diperbarui, dan pelaporan yang terlambat atau belum disampaikan. Dengan mengidentifikasi hambatan-hambatan tersebut, kita dapat mencari solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Secara umum, terdapat beberapa faktor penyebab yang menghambat proses pelaporan PDDIKTI dari mencapai kinerja maksimal 100%, di antaranya adalah:
- Status kegiatan mahasiswa (AKM) yang belum diatur.
- Pembatasan status – mahasiswa yang seharusnya sudah lulus atau keluar masih terdaftar aktif.
- Program studi non-aktif yang masih diperhitungkan karena statusnya belum diubah menjadi tidak aktif.
- Pengajuan laporan yang terlambat dan belum disampaikan.
- Perpindahan operator tanpa penyerahan tugas dan informasi yang memadai.
- Proses entri data yang masih manual dan kerap mengalami kendala volume data atau jumlah admin.
- Kegagalan memantau persentase pelaporan atau jumlah rekapitulasi pelaporan di Feeder.
- Kegagalan dalam sinkronisasi data setelah diinput.
Anda perlu memahami bahwa kegagalan mencapai 100% pelaporan PDDikti akan merugikan perguruan tinggi sendiri. Hasil pelaporan mempengaruhi berbagai sistem tertaut, termasuk pembuatan PIN & SIVIL, SAPTO Ban-PT, SISTER & SIM TENDIK, dan persyaratan bantuan. Bukan hanya itu, kualitas dan kelengkapan laporan juga berdampak pada proses akreditasi dan hak serta peluang yang didapatkan mahasiswa.
Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa Anda terapkan untuk mencapai 100% dalam pelaporan PDDikti:
- Mengatur Status Aktivitas Mahasiswa: Pastikan untuk meng-update status kegiatan mahasiswa dan sinkronisasikan dengan Feeder. Jika ada status yang belum diatur, segera lakukan perubahan.
- Optimalkan penggunaan aplikasi Neo Feeder, aplikasi ini dapat digunakan untuk memeriksa status validasi yang akan memperlihatkan berapa banyak data yang telah tervalidasi dan berapa banyak yang masih perlu divalidasi.
- Mengecek Presentase Pelaporan: Pastikan selalu memeriksa presentase pelaporan dan jumlah rekap pelaporan di PDDikti untuk mengidentifikasi kesalahan atau kekurangan data.
- Sinkronisasi Data Tepat Waktu: Ingatlah untuk memastikan semua data disinkronkan setelah di-input dan atur waktu dengan baik untuk menghindari keterlambatan laporan.
- Menggunakan Aplikasi Pendukung seperti SIAKAD 4.0 dan Open Feeder: penggunaan aplikasi pendukung seperti SIAKAD 4.0 dan Open Feeder dalam sistem pelaporan PDDikti dapat membantu meningkatkan kecepatan dan efisiensi penginputan data. Fitur-fitur yang tersedia dalam aplikasi tersebut akan membantu memenuhi kebutuhan pelaporan dan mengurangi risiko kesalahan data.
Mengatasi hambatan dalam pelaporan PDDIKTI memerlukan strategi yang efisien dan terencana. Dengan menerapkan tips yang disebutkan di atas dan memanfaatkan aplikasi pendukung, Anda dapat mencapai target pelaporan 100% dengan lebih mudah.
Penggunaan Aplikasi Pendukung: SIAKAD 4.0 dan Open Feeder
Sektor pendidikan, khususnya perguruan tinggi, dianjurkan untuk memanfaatkan teknologi dalam upaya mempermudah dan mempercepat proses administrasi, termasuk pelaporan PDDIKTI. Dalam hal ini, aplikasi SIAKAD 4.0 dan Open Feeder menjadi contoh aplikasi pendukung yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan proses tersebut.
SIAKAD 4.0 adalah aplikasi yang dirancang khusus untuk mendukung manajemen data akademik perguruan tinggi. Aplikasi ini dilengkapi fitur yang memungkinkan pengguna menginput, memantau, hingga memperbarui data mahasiswa secara real-time. Alhasil, SIAKAD 4.0 membantu perguruan tinggi menghemat waktu dan meminimalkan risiko kesalahan dalam proses pengolahan data.
Di sisi lain, Open Feeder menawarkan solusi bagi perguruan tinggi dalam memastikan efektivitas dan efisiensi proses pelaporan PDDIKTI. Aplikasi ini berfungsi sebagai alat untuk mengimpor data ke aplikasi Neo Feeder dengan lebih mudah.
Adanya aplikasi Open Feeder ini mengurangi beban kerja staf serta menghindari input data yang duplikat atau salah. Hal ini membuat proses pelaporan menjadi lebih lancar dan akurat.
Keunggulan lainnya adalah aplikasi Open Feeder ini dapat diakses dan digunakan secara gratis oleh semua perguruan tinggi. Anda bisa mendownloadnya disini [Download Open Feeder]
This post has already been read 1101 times!