PEKERTI (Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional) adalah pelatihan dasar yang wajib diikuti oleh dosen pemula di Indonesia. Program ini diselenggarakan oleh Ditjen Dikti dan menjadi prasyarat untuk mengikuti sertifikasi dosen (Serdos).
PEKERTI bukan sekadar kewajiban administratif melainkan langkah penting dalam meningkatkan kualitas pedagogi dan profesionalisme pengajar.
PEKERTI vs AA: Yang Mana untuk Anda?
Dalam dunia akademik, pengembangan kompetensi dosen tidak berhenti pada satu tahap saja. Setelah mengikuti PEKERTI Dosen sebagai dasar, terdapat program lanjutan bernama AA (Applied Approach). Kedua pelatihan ini sama-sama penting, namun memiliki sasaran peserta dan materi yang berbeda.
- PEKERTI (Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional) ditujukan untuk dosen pemula.
- AA (Applied Approach) adalah program lanjutan bagi dosen senior yang telah mengikuti PEKERTI.
Jadi, tidak ada istilah mana yang lebih baik antara PEKERTI maupun AA. Yang terpenting adalah menyesuaikan program dengan kebutuhan dosen. Bagi dosen pemula, PEKERTI Dosen adalah fondasi utama untuk membangun keterampilan instruksional. Sedangkan bagi dosen senior, program AA menjadi lanjutan yang memperdalam kemampuan merancang pembelajaran sekaligus meningkatkan kualitas pengajaran di kelas.
Topik Pembelajaran dalam Materi PEKERTI
Materi PEKERTI Dosen dirancang komprehensif agar peserta tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mempraktikkannya langsung di kelas. Berikut adalah pokok bahasan utama yang biasanya disampaikan dalam pelatihan:
- Pendidikan sebagai Sistem — Memahami sistem pendidikan agar pengajaran lebih efektif dalam kerangka nasional.
- Etika dalam Pembelajaran — Menjunjung integritas dan norma moral dalam proses pengajaran.
- Kurikulum Perguruan Tinggi — Mengadaptasi kebijakan nasional seperti MBKM ke ciri khas kampus Anda.
- Dasar-dasar Komunikasi — Meningkatkan efektivitas interaksi dengan mahasiswa.
- Keterampilan Mengajar Dasar — Teknik membuka, menyampaikan, hingga menutup kuliah secara profesional.
- Menyusun RPS (Rencana Pembelajaran Semester) — Panduan menyusun silabus berdasarkan standar akademik.
- Praktik Mengajar — Demonstrasi dan praktik nyata sebagai penerapan teori.
- Tugas Akhir (Assignment) — Seperti micro-teaching, penyusunan RPS, analisis desain instruksional, hingga video praktik mengajar.
Format Pelaksanaan & Luaran Pelatihan
Pelaksanaan PEKERTI dapat menyesuaikan kebutuhan dan kondisi institusi, baik secara luring maupun daring. Setiap format tetap diarahkan untuk menghasilkan dosen yang siap menerapkan keterampilan instruksional dalam perkuliahan. Berikut gambaran format dan luaran yang diharapkan:
- Luring (Tatap Muka) — Teori, simulasi mengajar, dan pengembangan perangkat pembelajaran.
- Daring (Online) — Materi disampaikan melalui modul daring dan interaksi virtual seperti Zoom.
Luaran utamanya: dosen yang paham cara menyusun RPS, menerapkan teknik pengajaran aktif, hingga strategi penilaian dan evaluasi pembelajaran.
Manfaat Utama bagi Dosen dan Institusi
PEKERTI bukan hanya bermanfaat bagi individu dosen, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi institusi. Dengan dosen yang kompeten, mutu pembelajaran meningkat dan reputasi kampus ikut terangkat. Beberapa manfaat utama yang dapat dirasakan antara lain:
- Mengasah Kompetensi Pedagogik — Meningkatkan teknik mengajar, penyusunan RPS, dan komunikasi akademik.
- Mendukung Sertifikasi Dosen — PEKERTI adalah syarat dasar untuk sertifikasi profesional dosen.
- Memberi Nilai Tambah Institusi — Dosen terampil berkontribusi pada peningkatan mutu pendidikan dan akreditasi kampus.
Kesimpulan
Pelatihan PEKERTI adalah fondasi penting bagi dosen yang ingin berkembang dalam dunia pengajaran profesional. Lewat materi sistem pendidikan, komunikasi, RPS, dan praktik mengajar, PEKERTI membantu dosen menjadi pengajar yang lebih efektif dan adaptif terhadap tantangan pendidikan modern.